Alzier: Semoga Mukerwil PWNU Lampung Meneguhkan Politik Kebangsaan
Redaksi | Jumat, 28 Oktober 2022, 16:45 WIB | 189 dibacaAlzier Dianis Thabranie (kiri) dan almarhum Gus Dur. | Foto pribadi
Bandarlampung, bensor.co.id - Pemilu serentak 2024 kian dekat. Mustasyar PWNU Lampung Alzier Dianis Thabranie berharap Nahdatul Ulama bisa berdiri di atas semua kekuatan politik. NU harus melakukan politik kebangsaan.
Harapan ini diutarakan menjelang Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung pada Sabtu-Ahad, 29 hingga 30 Oktober 2022 di Hotel Horison, Bandar Lampung.
"Sikap Ketum PBNU KH Yahya Staquf yang tak nyapres sudah tepat. NU jangan bermain politik praktis," ujar Ketua Golkar Lampung tiga periode ini.
Mukerwil itu akan diikuti oleh 150 peserta, yang berasal dari pengurus tanfidziyah dan syuriyah PWNU Lampung, lembaga, badan otonom, dan 15 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Se-Provinsi Lampung.
Ketua Panitia Teguh Wibowo menjelaskan, Mukerwil ini adalah yang terakhir yang digelar oleh PWNU Lampung masa khidmah 2018-2023. Dalam Mukerwil tersebut akan dilakukan pemaparan dan pembahasan program-program kerja yang telah dilakukan baik oleh jajaran tanfidziyah maupun syuriyah selama 4,5 tahun terakhir.
Di akhir acara Mukerwil, kata Aryanto, akan dilakukan penandatanganan pakta integritas PWNU Lampung dan PCNU Se-Provinsi Lampung menolak politik uang dalam berbagai kontestasi, termasuk dalam Pemilu dan Pilkada yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang. Hal itu sesuai dengan keputusan dalam forum bahtsul masail PWNU Lampung beberapa waktu lalu.
“Intinya PWNU Lampung dan PCNU Se-Provinsi Lampung menolak semua politik uang dalam setiap pemilihan, karena NU sebagai organisasi masyarakat dan keagamaan harus tetap independen dan menjaga marwah perkumpulan," ujarnya.
Teguh mengatakan, panitia telah menyiapkan laporan kegiatan PWNU baik dari unsur syuriyah maupun tanfidziyah yang nanti akan dibahas dalam Mukerwil. Termasuk laporan pelaksanaan program dari badan otonom dan lembaga-lembaga di bawah PWNU Lampung.
"Para peserta musyawarah nanti akan dibagi dalam tiga komisi, yang membahas program syuriyah, tanfidziyah, dan komisi rekomendasi. Nanti hasilnya akan kita plenokan menjadi keputusan Mukerwil," ujarnya. (Tim)
Editor Kholis