Politisasi Olahraga, Biang Batalnya Tuan Rumah Piala Dunia U20
Redaksi | Rabu, 29 Maret 2023, 22:38 WIB | 112 dibaca
Sejumlah elemen Islam berdemo menolak kehadiran tim sepakbola Israel. | Foto internet
Doha, bensor.co.id - Tak cukup politik identitas, sejumlah elemen melakukan politisasi olahraga. Hasilnya, FIFA secara resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Masyarakat olahraga berduka.
Keputusan tersebut diambil usai pertemuan FIFA dengan PSSI.
FIFA mengumumkan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal tersebut diumumkan lewat situs resmi FIFA, Rabu (29/3/2023).
"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023. Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," tulis situs tersebut.
Pembatalan ini berawal dari penolakan sejumlah elemen terhadap keikutsertaan tim Israel. Kelompok 212, PKS dan sejumlah elemen Islam lainnya. Termasuk MUI. Puncaknya, elit PDIP juga latah ikut menolak. Gubernur Bali I Wayan Koster (kader PDIP) bahkan secara resmi menolak kedatangan tim Israel. Gubernur Ganjar Pranowo juga menolak.
Di sisi lain, hanya PSI dan PBNU yang tidak keberatan dengan kehadiran tim Israel. Melihat situasi ini, FIFA khawatir keselamatan tim Israel dan tim lainnya. Keputusan pembatalan pun diambil.
Kondisi ini makin memperburuk nasib persepakbolaan nasional. Setelah tragedi Kanjuruhan, kini politisasi sepakbola terjadi. Mari kita kubur mimpi untuk timnas berlaga di Piala Dunia. Wassalam. (Net/Citra)
Editor Kholis