Zulkifli Hasan Janji Banjiri Pasar Tradisional Dengan Minyak Goreng Curah
Redaksi | Selasa, 12 Juli 2022, 22:11 WIB | 178 dibacaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan berdialog bersama Gubernur Lampung dan Bupati/Walikota Se-Provinsi Lampung, di Mahan Agung, Bandar Lampung. | Foto humas
BANDARLAMPUNG, BENSOR.CO.ID - Setelah ditegur Presiden Jokowi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mulai fokus urus stabilisasi harga minyak goreng curah. Dia bakal membanjiri pasar tradisional dengan minyak goreng curah agar harganya bisa Rp 14 ribu per liter.
Sebelumnya, video Zulkifli sempat viral akibat membagikan minyak goreng gratis dengan syarat. Dia minta ibu-ibu untuk mencoblos anaknya dalam Pemilu 2024.
Saat kunjungan kerja, Selasa (12/07/2022), Zulkifli berdialog bersama Gubernur Lampung dan Bupati/Walikota Se-Provinsi Lampung, di Mahan Agung, Bandar Lampung.
Zulkifli dalam arahannya menyampaikan bahwa saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan yang tidak ringan. Karena saat ini masih terjadi krisis dunia, diantaranya disebabkan oleh gagal panen gandum di beberapa negara seperti Amerika dan Australia, kemudian perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, dan lain sebagainya yang pada akhirnya berpengaruh pada stabilitas harga-harga.
"Kita saat ini menghadapi tantangan yang tidak ringan, oleh karenanya Saya diminta Pak Presiden untuk menjaga stabilitas harga," ucapnya.
"Saya kemarin sudah keliling, Alhamdulillah harga-harga di Lampung cukup relatif stabil, hanya masih ada di beberapa tempat, minyak goreng curah bersubsidi yang diatas HET, yang seharusnya 14 ribu, tapi masih ada yang harga 15 sampai 16 ribu, nanti kita akan kita banjiri agar harga kembali normal," lanjutnya.
Sementara, Gubernur menyampaikan bahwa sejak beberapa waktu yang lalu Pemerintah Provinsi Lampung telah bekerja keras dengan terus berupaya menjaga kestabilan harga dan stok bahan baku di Provinsi Lampung, terutama dalam menjamin kesediaan stok Minyak Goreng dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Lampung juga melakukan penguatan pasar dalam negeri melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
"Untuk mendukung gerakan tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung telah memberikan berbagai stimulus baik dari segi kebijakan maupun dukungan anggaran, sebagai upaya pemberdayaan UKM daerah yang unggul, sehingga bisa mengurangi penggunaan produk impor," tegas Gubernur
Gubernur juga menyampaikan beberapa isu strategis yang dihadapi oleh Provinsi Lampung, diantaranya produk ekspor Lampung yang masih didominasi oleh bahan mentah sehingga masih rendah dari segi peningkatan nilai tambah, kemudian belum adanya perjanjian bilateral dengan China dan Amerika Serikat yang merupakan negara tujuan utama ekspor Provinsi Lampung.
Selain itu, juga terdapat beberapa isu strategis terkait Implementasi Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR), yaitu belum optimalnya pelaksanaan aturan pembatasan penjualan MGC kepada konsumen sebanyak 10 Kg per hari, yang menyebabkan harga tidak sesuai HET yang ditentukan, kemudian terdapat kendala di tingkat pengecer terkait penginputan Nomor Induk Kependudukan (NIK) konsumen ke aplikasi SIMIRAH, sehingga memperlambat distribusi minyak goreng curah tersebut.
Dengan disampaikannya isu-isu strategis tersebut, Gubernur berharap agar dapat menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Pusat terutama Kementerian Perdagangan dalam mengambil kebijakan kedepan.
Kemudian terkait aplikasi SIMIRAH, menurut Mendag, peraturan pada aplikasi tersebut dibuat untuk meminimalisir kebocoran, tapi dapat dilakukan pengecualian pada kondisi tertentu.
"kita akan lakukan relaksasi sehingga ada kelonggaran untuk Provinsi Lampung, mungkin dengan fotocopy KTP saja sudah cukup, sehingga dalam waktu dekat minyak di Lampung bisa segera stabil," pungkasnya. (rilis)
Editor Kholis